Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Hutan Pinus merkusii dan Acacia auriculiformis Di RPH Mangunan Bantul Yogyakarta.

ABSTRAK
Muhammad Said

Hutan Pinus merkusii dan Hutan Acacia auriculiformis di RPH Mangunan adalah hutan lindung yang terletak di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari struktur vegetasi tumbuhan bawah, indeks keanekaragaman serta kondisi fisik tanah (Suhu, pH dan Kelembaban tanah) hutan Pinus merkusii dan Acacia auriculiformis di RPH Mangunan Bantul Yogyakarta.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode plot kuadrat, plot diletakkan sepanjang garis transek secara sistematis dan berurutan. Parameter vegetasi yang diukur meliputi Densitas, Densitas relatif, Frekuensi, Frekuensi relatif, Dominansi, Dominansi relatif, Indeks nilai penting dan Indeks diversitas. Parameter abiotik yang diukur adalah pH tanah, suhu tanah, kelembaban tanah dan ketinggian tempat.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada ketinggian 517-536 m dpl struktur vegetasi tumbuhan bawah hutan Pinus tingkat semak dan herba berdasarkan nilai penting tertinggi ditemukan pada Dryopteris rufescens (40,37) dan Ardisia humilis (35,58) sedangkan tingkat rumput ditemukan pada Ischaemum sp (225.85) dan Oplismenus burmanni (48,66). Di hutan Akasia tingkat semak dan herba berdasarkan nilai penting tertinggi ditemukan pada Ardisia humilis (34,73) dan Centela asiatica Urb. (29,84). Sedangkan tingkat rumput ditemukan pada Ischaemum muticum (179,80) dan Paspalum conjugatum Berg (32,22). Nilai indeks keanekaragaman tingkat semak di hutan Pinus (1.34) dan Akasia (1,47) tergolong kriteria sedang, sedangkan untuk tingkat rumput tergolong kriteria sangat rendah (0.35) dan (0,56). Parameter abiotik di hutan Pinus adalah suhu tanah 25,6 0C, pH 6,5 dan kelembaban 75,6 %. Sedangkan di hutan Akasia adalahsuhu 27,33 0C, pH 6,75, dan kelembaban 71 %.
Kata kunci: Tumbuhan bawah, hutan Pinus, hutan Akasia, parameter vegetasi, nilai penting, indeks keanekaragaman, parameter abiotik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar